Sabtu, 22 Mei 2010

Lantai 13


Cerita bermula ketika seorang perempuan menerima panggilan kerja dari sebuah perusahaan di sebuah gedung lantai 13. Luna (Widi Mulia) dengan antusias menanggapi panggilan itu. Ia pun dipertemukan dengan Laras (Virnie Ismail), tipikal sekretaris idaman para bos. Luna pun diboyong ke lantai 13 yang agak berantakan. Suasana mistis mulai menyeruak. Sekumpulan setan perempuan ‘menjebak’ Luna.

Luna memang selamat, tapi ia tetap butuh kerja. Alhasil ia kembali mendatangi kantor perusahaan yang benar, di lantai 14. Menurut personalia dan bos perusahaan tersebut, surat panggilan itu sudah habis kadaluarsanya. Setahun lalu. Namun entah kenapa, Luna ditarik juga menjadi sekertaris si bos, Pak Albert (Lucky Hakim), untuk menemani Ibu Siska (Bella Esperance).

Sial betul nasib Luna. Diterima kerja bukannya senang, malah hidupnya dipenuhi teror. Suara suara aneh selalu muncul kala dia menyebut lantai 13. Belum lagi Luna serasa pernah mengalami kejadian itu ketika melihat ruangan atau bertemu dengan Kuntara (Tio Pakusadewo). Misteri lantai 13 pun memenuhi pikiran Luna dan Rafael (Aryo Wahab), kekasihnya. Mereka menyelidiki keterkaitan antara Laras, lantai 13, Kuntara dan Albert.

Ternyata tidak hanya Luna yang merasa ngeri dengan tempat itu. Dua rekan sekantor, penggosip, pun pernah mengalami hal mistis. Lewat satu adegan ngerumpi terungkaplah kisah kisah horor. Sampai suatu hari Luna kadung penasaran dengan 13 map aplikasi kerja. Dia merasa mengenali 12 wajah lainnya. Albert pun membawa Luna ke lantai 13 yang legendaris itu.

Malam Jum'at Kliwon


Konon di masa lalu, seorang wanita bernama Suci dibantai oleh massa karena dipercaya sebagai seorang dukun santet yang banyak membunuh warga. Sebelum meninggal, Suci mengucapkan sumpah, mengutuk tanah tersebut dan akan membalas dendam

Dimasa sekarang lahan dikutuk tersebut dibangun penginapan, namun setiap malam Jumat kliwon setiap orang yang menginap disana mengalami kerasukan arwah jahat bahkan hingga meninggal

Empat remaja - Ramon, Dhika, Sheila dan Joana terkena razia karena terbukti membawa narkoba yang ternyata bukan milik mereka. Merasa tak bersalah dan takut ditahan Polisi, akhirnya mereka kabur. Akhirnya mereka menjadi buronan Polisi. Mereka kemudian menemukan sebuah penginapan tak berpenghuni. Terror demi terror pun mereka alami dan tidak hanya hantu Suci yang menteror mereka, tetapi juga hantu-hantu lain yang telah dibunuh Suci

Arwah Suci merasuki mereka satu per satu dan membuat mereka saling membunuh. Tidak ada cara menghentikan arwah Suci untuk membunuh di setiap malam jumat kliwon

Suster Ngesot


Vira (Nia Ramadhani), seorang suster bersahabat dengan Silla (Donita), yang juga suster seksi. Dari Bandung mereka menuju Jakarta untuk melakukan tugas mereka. Silla berkenalan dengan Mike (Mike Lewis), mahasiswa Australia yang berada di Indonesia. Hubungan mereka pun berlanjut

Vira dan Silla tinggal di sebuah kamar di asrama yang sudah dua puluh tahun ditutup. Konon kamar tersebut penuh dengan misteri. Vira lalu bertemu Mak Saroh, tukang cuci yang tahu banyak tentang ada apa di kamar itu. Seorang suster cantik bernama Lastri Sulistia meninggal disana dua puluh tahun yang lalu. Ia dibunuh oleh kekasihnya, dokter Herman yang kedapatan selingkuh dengan Mila, sahabat Lastri. Karena panik, Lastri pun dibunuh dan dikubur di tembok kamar tersebut. Setelah kamar ini dibuka kembali, hantu Lastri menjelma sebagai suster ngesot, keluar untuk membalas dendam kepada dokter Herman dan orang-orang dia asrama yang melakukan perselingkuhan

Vira yang selalu mendapat firasat jika akan terjadi pembunuhan, mencoba memberitahu Silla dan Mike, namun mereka tidak peduli. Bahkan, Mike dan Silla diam-diam menjalin cinta. Perselingkuhan terjadi. Hingga suatu saat Vira mendapat tanda bahwa korban berikutnya adalah Mike. Saat suster ngesot mulai menyerang Silla, Silla mengakui kesalahannya kepada Vira, namun suster ngesot tetap mengejarnya. Vira segera mengadukan hal ini kepada Mak Sharoh namun sesungguhnya Mak Sharoh telah meninggal sepuluh tahun yang lalu.

Apakah Vira, Silla dan Mike terlepas dari kejaran suster ngesot?

Pocong 2



Maya (Revalina S.Temat), seorang yatim piatu, bekerja sebagai asisten dosen di kampusnya. Ia hanya tinggal berdua dengan adiknya, Andin (Risty Tagor) yang masih SMU. Dalam waktu dekat, Maya akan menikah dengan tunangannya, Adam (Ringgo Agus Rahman)

Maya sangat menyayangi adiknya. Semenjak ditinggal oleh kedua orang tuanya, Maya selalu berusaha memberi perhatian lebih ke Andin, karena Andin masih dirundung rasa kehilangan. Untuk membahagiakan Andin, Maya memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih baik, nyaman & lingkungan yang dapat mendukung segala kebutuhan Andin

Perhatian Maya tertuju pada sebuah apartemen dengan harga murah. Setelah melihat-lihat kondisi apartemen itu, Maya langsung menyukainya. Setelah mereka berdua pindah ke apartemen baru tersebut, kehidupan mereka justru tidak tenang. Andin mulai menemukan hal-hal menakutkan, merasa diganggu oleh Pocong. Awalnya, tak ada yang percaya kepada Andin, hingga Maya menemukan Andin dalam keadaan depresi berat dan sangat mengkhawatirkan. Maya mendatangi seorang paranormal. Berkat bantuan paranormal itu, pandangan Maya mampu menembus dunia lain, ia menjadi peka

Maya harus berjuang keras. Karena ternyata, dia tidak hanya berhadapan dengan arwah penasaran berupa Pocong. Ada sesuatu yang lebih dari itu, sesuatu yang mengancam nyawa adiknya

Terowongan Casablanca


Astari, gadis cantik anak SMA yang manis dan santun. Ia larut dalam pesta kelulusan sekolah dan tak mampu menolak rayuan sang kekasih, Refa. Terenggut sudah kesucian cinta Astari. Namun Refa meninggalkannya dan harus meneruskan pendidikan ke luar negeri. Astari terus menagih tanggung jawab Refa.

Dengan kelicikannya, Refa membawa Astari ke seorang dukun beranak untuk menggugurkan kandungannya. Naas nasib Astari, aborsi itu gagal. Astari tersadar & memberontak. Dengan gelap mata Refa langsung mengubur jasad Astari yang belum mati bersama janinnya di pemakaman Casablanca yang kini dibangun terowongan underpass Kuningan-Casablanca

Sejak kematian Astari, hidup Refa tak tenang. Refa dan kerabat dekatnya selalu mendapat teror mengerikan dari Kuntilanak merah penjelmaan arwah Astari yang dendam. Sosok Kuntilanak Merah juga kerap menampakkan diri dengan wujudnya kepada para pengendara yang melintasi Terowongan Casablanca. Seorang paranormal pun diutus oleh Ayah Refa untuk menaklukan si Kuntilanak Merah. Mampukah sang paranormal menghentikan teror Kuntilanak Merah sekaligus mengusirnya dari kawasan Terowongan Casablanca? Atau berhasilkah si Kuntilanak Merah membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menyakiti dirinya dan tetap bergentayangan di Terowongan Casablanca?

Lewat Tengah Malam


Sejak Tara (Cathrine Wilson) bersama putri tunggalnya, Alice (Joanna Alexandra) pindah ke sebuah apartemen, banyak kejadian menyeramkan terjadi. Alice mencoba mengatakan pada Tara, namun Tara tak mempercayainya. Bagi Tara, semua itu ilusi Alice belaka.

Satu-satunya tempat untuk Alice berkeluh kesah, hanyalah Ramon (Andhika Pratama) – teman sekolahnya. Ramon percaya apa yang dirasakan Alice dan membantunya mengungkap misteri ini. Ketika semua terungkap, Alice harus menghadapi kenyataan: bahwa sesungguhnya dirinyalah sosok arwah tersebut!

Dalam 7 hari, Ramon mengetahui tentang siapa Alice yang sebenarnya. Namun rasa sayangnya terhadap Alice, membuat Ramon bersikap seolah Alice masih ada...

Apa yang akan dilakukan Alice setelah mengetahui semua ini? Dan, bagaimana dengan Tara – ibunya, menghadapi kenyataan ini? Mengapa dan siapa yang telah merenggut hidup Alice?

Hantu Bangku Kosong


Seorang guru baru bernama ibu Grace, masuk menggantikan ibu Melisa yang keluar dari sekolah Permata Putri, karena tidak tahan dengan sikap dan tingkah laku anak-anak kelas 3A yang begitu brutal dan semaunya. Terutama Destin, Nancy dan Adela yang anak pak Widodo, penyumbang dana terbesar pada yayasan. Makanya siapapun tidak ada yang berani pada Adela, termasuk ibu Janet, kepala sekolah.

Semenjak ibu Grace masuk, Dinda disuruh pindah duduk, mengisi 'bangku kosong' di depan meja guru yang biasanya selalu dikosongkan.

Awalnya Dinda cuma kesurupan. Namun lama-lama banyak kejadian aneh yang dilihat dan dirasakan oleh Dinda berhubungan dengan seorang gadis (Clara), mantan siswi Permata Putri juga, yang hilang entah kemana 4 tahun yang lalu.

Tetapi bukan cuma Dinda saja yang mengalami hal ganjil tersebut. Adela, Destin dan Nancy juga mengalami hal yang sama. Mereka selalu diteror dan dihantui oleh sosok hantu wanita, karena kejahilan mereka mengerjai 'bangku kosong' tersebut. Bahkan suatu hari mereka bertiga ditemukan mati dalam keadaan yang mengenaskan di rumah mereka masing-masing.

Ibu Grace juga mengalami hal yang sama. Ia selalu diteror oleh sosok hantu wanita dengan wajah menyeramkan, penuh luka bekas sayatan silet.

Ibu Janet sebenarnya sudah sering memperingatkan siapapun, termasuk ibu Grace, agar tidak mengotak-ngatik 'bangku kosong' tersebut. Tapi ibu Grace tetap keras kepala dan tidak percaya terhadap hal-hal mistik seperti itu. Padahal sudah banyak orang yang menjadi korban 'bangku kosong'. Audi yang menjadi stress dan gila, ibu Shinta yang mati karena kecelakaan mobil dan pak Jimun yang kakinya cacat terkena kapak sewaktu hendak menghancurkan 'bangku kosong'.

Bersama dengan ibu Grace, Dinda kemudian menyelidiki rahasia apa yang selama ini tersimpan di dalam 'bangku kosong'. Hilangnya Clara siswi yang menduduki 'bangku kosong' tersebut sebelumnya, dan kematian Mila, teman baik Clara yang gantung diri di pohon beringin depan sekolah.

Mampukah Dinda dan ibu Grace memecahkan misteri 'bangku kosong' tersebut sementara ujian akhir sudah semakin dekat? Apakah maksud hantu Clara meneror Dinda, ibu Grace, Adela, Destin dan Nancy? Dan akankah Clara terus menerus menjadi penghuni 'bangku kosong'?

Angker Batu


Kisah ini bermula dengan hilangnya Manda seorang reporter dengan Rino kameramennya dari sebuah perusahaan televisi Korea (Voice of Korea), kontributor news yang meliput kegiatan perusahaan-perusahaan Korea di luar negeri. Mereka pada saat itu tengah meliput demo masyarakat yang menentang pembangunan sebuah lapangan golf modern terbesar di Asia dengan 180 holes oleh sebuah perusahaan Korea di Indonesia. Lapangan golf tersebut akan dibangun di areal hutan yang memotong areal Angkerbatu. Yang kemudian ditentang oleh masyarakat setempat yang mengkhawatirkan pembabatan hutan ini akan mengganggu ketentraman para “penunggu” hutan Angkerbatu dan akan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal disekitarnya.

Malam itu juga, tim news Voice of Korea, Yudha (produser), Kanaya (reporter) dan Warno (sopir) segera menuju Angkerbatu untuk mencari rekan mereka yang hilang. Sesampainya dilokasi, mereka bertemu dengan Mr. Kim, pimpinan proyek PT Dae Sung Perkasa, yang terlihat sangat ketakutan dan mengajak mereka untuk segera menuju ke hotel. Ternyata, situasi yang mereka dapati jauh lebih buruk dari yang mereka duga. Bukan saja mereka tidak dapat menemukan Manda, namun juga tidak menemukan seorang pun di sana. Sebagian besar penduduk kota itu lenyap bagai ditelan bumi, mereka hanya menemukan sebuah kota kosong. Sesuatu telah terjadi disini, sesuatu yang tidak pada tempatnya dan kabutpun mulai turun perlahan menyelimuti Angkerbatu.

Yudha berinisiatif untuk mencari tahu apa yang tejadi di kota tersebut, namun akibat mencuci muka dengan air dari daerah tersebut, mereka kini dapat melihat mahluk-mahluk yang telah menguasai kota itu. Dari rekaman yang mereka temukan, sedikit demi sedikit mereka mulai mengetahui apa yang terjadi. Nampak Pak Gondo yang menjadi sesepuh daerah paling mengerti terhadap risiko kegiatan penebangan hutan itu, Yudha dan kawan-kawan harus mencari Pak Gondo untuk membantu mencari teman mereka.

Yang pertama kali mencuci muka didaerah tersebut adalah Kanaya, yang pertama kali dapat melihat keganjilan dikota tersebut. Ditengah jalan, mereka bertemu dengan seorang wanita (Eva Mendez) yang sedang berjalan sendirian, sebelum akhirnya jatuh. Karena tidak ada orang lain, rombongan Yudha pun akhirnya membawa wanita tersebut ke hotel tempat Mr. Kim tinggal. Ditempat itu, Yudha mengganti baju dan akhirnya mencuci muka dengan air dihotel tersebut. Kanaya pun pergi ke supermarket untuk membeli beberapa barang seperti pembalut, kopi, dan teh. Tapi karena disupermarket tidak ada siapa-siapa, Kanaya hanya mengambil barangnya saja. Saat akan memasukkan barang, trolly yang Kanaya bawa bergerak sendiri, dan Kanaya melihat penampakan di kaca kulkas. Kanaya lari dan hanya mengambil pembalut, dan keluar dari supermarket sampai akhirnya ditabrak oleh mobil Yudha.

Lalu mereka (Yudha dan Ka-Naya) kembali mencari Manda dan Rinno, dan akhirnya Kanaya menemukan Rino dikantor polisi, dengan kondisi yang sangat ketakutan, dan sempat mengamuk. Setelah berhasil ditenangkan oleh Yudha (dengan dicium bibirnya dan dipeluk), mereka pun pergi dari tempat itu dan kembali ke hotel. Karena Manda belum ditemukan, mereka akhirnya mengecek apa yang direkam oleh Rinno dengan kameranya dan tampak Manda yang sedang menyiar di televisi lalu kemudian menghilang. Rinno juga sempat merekam penampakan kuntilanak yang mengejarnya sampai ke kantor polisi. Setelah bicara, Mr. Kim dan Rinno pergi dari kota tersebut, sedangkan sisanya (Kanaya, Warno, Yudha dan wanita tersebut) pergi ke bagian selatan dari kota yang kata wanita tersebut belum terdeteksi oleh hantu dan masih ada warga disana. Dalam kamarnya, Yudha diteror oleh hantu tersebut, begitu juga dengan Ka-Naya. Mereka akhirnya bergegas meninggalkan hotel.

Sesampainya di bagian selatan, ternyata kondisinya sudah parah. semua orang berlarian seperti kesurupan ditengah hujan deras. Penampakan pun beberapa kali dilihat oleh Warno yang membawa kamera. Akhirnya mereka bertemu dengan paranormal, dan bersembunyi di tempat teraman. Menurut paranormal tersebut, Manda akan dapat diselamatkan apabila mereka datang ke areal Angkerbatu. Yudha ditemani oleh wanita tersebut akhirnya pergi, karena tidak tega melihat Ka-Naya yang kesurupan. Setelah berhasil menyelamatkan Mandha, Yudha beserta warga disana akhirnya menggembok kembali areal hutan tersebut. Dan rombongan mereka minus Mr. Kim dan wanita tersebut akhirnya kembali ke Jakarta.

Sesampainya mereka di Jakarta, keadaan mereka yang sangat lelah selama perjalanan kembali tegang. Warno dan Ka-Naya menyadari bahwa tidak ada lagi orang di Jakarta. Mereka akhirnya berjalan-jalan didekat mobil untuk melihat-lihat. Dan ternyata memang tidak adak lagi orang yang tersisa di Jakarta. Dari lingkup 1 meter, 10 meter, 250 meter, dan 1 km tetap tidak ada orang maupun kendaraan yang melaju. Film berhenti saat Handy Talky milik Yudha bergetar, yang menandakan kembalinya setan dari Angkerbatu tersebut.