Selasa, 20 April 2010

Missing


INILAH film Indonesia terbaru yang ber-genre horor dengan tema lama yang dibungkus nuansa baru. Setelah booming film horor yang dipelopori Jelangkung (2000), film-film horor pun bermunculan di bioskop, antara lain Tusuk Jalangkung, Kafir, Di Sini Ada Setan, AM 12, Ada Hantu di Sekolah, dan Soul . Semuanya menampilkan hantu sebagai tokoh sentralnya. Starvision tampaknya yakin tema hantu masih laku. Maka, produser Chand Parwez Servia kembali merilis film hantu dengan judul Missing. Film berdurasi 95 menit yang diputar di bioskop mulai pekan lalu itu dibuat berdasarkan skenario karya Dini Radja dan Ery Sofid. Sutradara Chiska Doppert memvisulisasikannya sebagaimana lazimnya film horor. Dengan ilustrasi musik yang mengagetkan di tengah kesunyian, teriakan pelakon yang kaget plus loncatan adegan dalam sepersekian detik, lengkaplah sudah Missing sebagai film horor standar. Tidak buruk, tetapi juga bukan film istimewa. Tidak ada yang baru dalam film ini, baik dari segi alur cerita, sinematografi maupun seting. Alur ceritanya tidak logis. Bahkan, akting para pemainnya masih jauh di bawah rata-rata. Film ini dibintangi Endhita, Restu Sinaga, Marchela Zalianty, Inong, Robertino, Galang, dan Rizal. Satu-satunya unsur yang menonjol dalam film ini adalah editing. Satine Natranda sebagai editor mampu mengemas film ini menjadi enak dinikmati. Film ini berkisah tentang Maya (Endhita), yang mempunyai indra keenam, yaitu kemampuan supranatural untuk berkomunikasi dengan roh orang yang meninggal. Kemampuannya inilah yang justru membuatnya tidak tenang dalam menjalani hidup. Suatu ketika ada seorang anak terjebak di bagasi mobil mereka tanpa sepengetahuan Maya dan Steven. Setelah sekian lama, Vega (Essa Elok Pujilestari), bocah malang itu dinyatakan hilang. Namun betapa kagetnya Maya dan Steven, ketika mengetahui Vega yang awalnya bermain petak umpet di bagasinya dan dinyatakan telah hilang dan mati, ternyata masih hidup. Disinilah keklisean kisah hantu bermula. Alih-alih lapor ke polisi, karena takut kejujurannya diabaikan, pasangan muda itu malah menyekap Vega. Tanpa sengaja pula Vega mati saat Steven membungkam mulut bocah malang itu. Mereka pun panik dan menguburkan Vega jauh di pedalaman hutan. Dari sinilah, hantu Vega meminta keadilan kepada kedua pasangan itu.(Benny Benke, P1-43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar